## Mendorong Pemisahan Keuangan Bisnis dan Pribadi: Inovasi OCBC untuk UMKM
Pendahuluan
Dalam dunia usaha, terutama bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), pemisahan antara keuangan bisnis dan pribadi adalah langkah yang sangat penting. Namun, berdasarkan penelitian terbaru dari OCBC dan NielsenIQ Indonesia, hanya 46% UMKM di Indonesia yang telah sepenuhnya memisahkan kedua jenis keuangan ini. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak pelaku usaha yang menghadapi tantangan dalam mengelola keuangan mereka dengan baik.
Pentingnya Pemisahan Keuangan
Mengapa Pemisahan Itu Penting?
Pemisahan antara keuangan bisnis dan pribadi tidak hanya membantu dalam pengelolaan arus kas tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan usaha. Ketika pemilik bisnis mencampurkan kedua jenis keuangan ini, mereka berpotensi mengalami kesulitan dalam melacak pengeluaran serta pendapatan yang sebenarnya berasal dari kegiatan bisnis.
Dampak Negatif Campur Tangan Keuangan
Ketidakjelasan dalam pencatatan dapat menyebabkan masalah serius seperti kesulitan mendapatkan pinjaman atau investasi karena bank atau investor tidak dapat melihat kesehatan finansial perusahaan secara jelas. Selain itu, hal ini juga bisa berdampak pada perencanaan pajak yang kurang optimal.
Temuan Riset OCBC Business Fitness Index (BFI) 2024
Peningkatan Skor Manajemen Finansial
Riset BFI 2024 menunjukkan adanya peningkatan skor manajemen finansial UMKM menjadi 60 dibandingkan tahun lalu. Meskipun ada kemajuan tersebut, masih terdapat tantangan besar terkait pemisahan keuangan. Skor kesehatan finansial UMKM juga meningkat menjadi 48 dari sebelumnya 43,8; meskipun tetap berada dalam kategori ‘waspada’.
Metode Pencatatan Manual Masih Dominan
Salah satu temuan menarik adalah bahwa sekitar 77% UMKM masih menggunakan metode manual untuk pencatatan keuangannya. Ini menunjukkan perlunya inovasi teknologi untuk membantu pelaku usaha mengelola catatan mereka dengan lebih efisien.
Inovasi Digital dari OCBC: Pembukaan Rekening Giro Badan Usaha Secara Digital
OCBC telah mengambil langkah proaktif untuk menjawab tantangan tersebut dengan meluncurkan layanan pembukaan rekening giro badan usaha secara digital. Layanan ini memungkinkan para pebisnis membuka rekening khusus bisnis hanya dalam hitungan menit melalui perangkat digital tanpa perlu datang langsung ke bank.
Kemudahan Akses bagi Pelaku Usaha
Inovasi ini menjadikan OCBC sebagai bank pertama di Indonesia yang menawarkan layanan semacam itu. Dengan proses yang cepat dan mudah diakses oleh semua kalangan pebisnis, diharapkan akan mendorong lebih banyak pelaku usaha untuk memisahkan antara pendapatan pribadi dan pendapatan bisnis mereka.
Perbandingan Skor Kesehatan Finansial Berdasarkan Status Badan Usaha
Riset BFI juga menemukan bahwa UMKM yang telah terdaftar sebagai badan usaha memiliki skor kesehatan finansial rata-rata sebesar 60,2—jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang belum terdaftar sebagai badan usaha (skor rata-rata sebesar 47,4). Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa badan usaha cenderung memiliki rencana bisnis serta pencatatan keuangan yang lebih teratur.
Dukungan Pemerintah terhadap Pendirian Badan Usaha
Pemerintah Indonesia melalui UU Cipta Kerja No 11 tahun 2020 telah memberikan kemudahan bagi para pelaku UMKM untuk mendirikan badan usahanya sendiri berupa PT Perorangan. Namun sayangnya hasil riset menunjukkan bahwa hingga saat ini sekitar 80% UMKM belum terdaftar sebagai badan hukum resmi.
Tantangan Terhadap Pendaftaran Badan Usaha
Meskipun ada kemudahan pendaftaran PT Perorangan tersebut, hanya sekitar tiga persen saja dari total populasi UMKM di Indonesia yang sudah melakukan pendaftaran resmi sebagai PT Perorangan; sementara sebagian besar masih didominasi oleh bentuk-bentuk usaha kecil lainnya tanpa status hukum formal.
Komitmen OCBC terhadap Pengembangan UMKM
Sebagai bagian dari komitmennya terhadap pemberdayaan ekonomi lokal melalui dukungan kepada sektor UMKM , Sari Kartika selaku SME Proposition Division Head OCBC menekankan pentingnya memisahkan penghasilan antara bisnis dan pribadi sebagai langkah awal menuju keberhasilan jangka panjang sebuah perusahaan kecil atau menengah .
Program Khusus Untuk Pengusaha Perempuan Dan Disabilitas
OCBC tidak hanya fokus pada inovasi produk tetapi juga meluncurkan berbagai inisiatif lain guna mendukung pertumbuhan sektor UKM . Salah satunya adalah program TAYTB Women Warrior Berani Cuantik serta CSR ‘UMKM Disabilitas Melaju Jauh’ . Melalui program-program tersebut , pihak bank berharap dapat memberdayakan pelaku-pelaku ekonomi lokal agar mampu bersaing secara sehat .
Kesimpulan: Menuju Masa Depan Yang Lebih Baik Untuk Umkm Di Indonesia
Dengan adanya inovasi digital seperti pembukaan rekening giro secara online serta dukungan pemerintah , harapan akan terciptanya ekosistem kewirausahaan yg sehat semakin terbuka lebar . Para pelaku UKM harus menyadari betapa pentingnya memisahkan urusan personal & profesional demi mencapai tujuan jangka panjang .
Melalui upaya bersama baik dari lembaga perbankan maupun pemerintah , kita bisa berharap agar angka pendaftaran legalitas badan usahapun meningkat sehingga membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional kedepannya .